Selasa, 29 Desember 2015

Bagaimana Skema Tarif Dan Gaji Sopir Kopaja AC?

Angkutan umum Kopaja Selasa (22/12) ini mendapat 350 armada baru. Angkutan ini akan beroperasi menyebar di beberapa wilayah Jakarta. Berbeda dengan Kopaja AC sebelumnya yang ada warna biru, kini Kopaja AC akan berkelir mirip TransJakarta, biru dan putih.


Menurut Direktur PT TransJakarta ANS Kosasih, untuk naik bus ini, penumpang hanya akan ditarik tarif seperti Busway, Rp3.500. Menurut Kosasih, seperti dikutip dari Okezone.com, ke manapun penumpang naik-turun, bayarnya cukup sekali, Rp3.500.

Ini lebih murah dari tarif sebenarnya. Kepala Tim Operasional Kopaja Sugiyono menyatakan, tarif Kopaja rata-rata Rp6 ribu hingga Rp7 ribu per penumpang. Karena tarif Kopaja hasil peremajaan mengikuti bus Transjakarta, maka selisihnya disubsidi pemerintah.

Sopir Kopaja tak perlu risau. Tarif ini tak mengurangi pendapatan mereka. Mereka menerima gaji bulanan dari pemilik Kopaja sesuai upah minimum provinsi (UMP), uang makan dan transportasi Rp50 ribu per hari. Ditambah bonus Rp600 per kilometer.

"Total pendapatan sopir per bulan hampir Rp6 juta. Bonus Rp600 merupakan perangsang agar sopir kerja tertib dan baik," kata ujar Sugiyono kepada Metrotvnews.com. Bonus Rp600 per kilometer ini juga dari subsidi pemerintah. Bergaji lumayan, kerjanya pun cuma 8 jam sehari.

Perihal skema pembayaran biaya rupiah per kilometer, Kosasih mengatakan mengikuti aturan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). TransJakarta bersedia membayar ke operator (Kopaja) Rp10.350 per kilometer. Ini sesuai di LKPP. Malah sedikit lebih murah sedikit dari yang ditawarkan LKPP Rp10.539 per kilometer.

"Ya kalau kena macet mereka yang rugi, tapi sudah bersedia," ujarnya seperti disiarkan Detik.com.

Sugiyono, punya tiga armada Kopaja. Saat meremajakan armadanya, tentu berat. Pengusaha Kopaja juga harus memutar otak untuk membeli bus baru. "Karena kan tidak semua langsung mampu membeli bus baru yang harganya Rp522 juta. Akhirnya ada yang berutang ke bank," ujar Sugiyono.

Selama ini sistem gaji yang diambil dari bagi hasil sopir dan pemilik bus juga harus diperbaiki. Menurutnya, penyebab kecelakaan angkutan umum di Jakarta tak hanya karena kondisi bus yang tak layak. Tapi karena banyak sopir yang kejar setoran.

"Sopir kebut-kebutan di jalan untuk kejar setoran. Kalau setoran sudah dapat, mereka kan ingin mencari lebih. Kalau capek narik dua atau tiga kali, bus mereka sewakan ke sopir tembak," ujarnya.

Setelah peremajaan ini, Sugiyono yakin tak ada lagi cerita bus Kopaja dikendalikan sopir tembak. "Kalau menggunakan sopir tembak siapa yang mau bayar?" kata dia.

Kopaja juga tak akan diparkir sendiri oleh pemiliknya. Tapi akan diparkir di pool terpusat, agar mudah diawasi. Kopaja baru ini akan beredar untuk trayek P20 jurusan Lebak Bulus-Senen, 602 Ragunan-Monas, P19 Ragunan-Tanah Abang, dan 66 Manggarai-Blok M.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama menyatakan, integrasi angkutan umum ini, sudah dimintanya dua tahun lalu. "Saya sudah minta sejak dua tahun yang lalu. Makanya saya bilang Transjakarta ini payah. Kami ini kan regulator, bukan operator, makanya kami bikin PT," ucapnya dikutip dari BeritaJakarta.com.

Pemerintah daerah membentuk BUMD Transjakarta sebagai regulator. Bahkan, pemerintah menyertakan modal serta menganggarkan dana public service obligation (PSO) untuk PT Transjakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ingin skema yang sama diberlakukan bagi Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) ikut sistem pembayaran rupiah per kilometer. Tarifnya akan diseragamkan yaitu Rp3.500.

"Makanya APTB saya paksa untuk ikut, karena kalau nggak mau kamu rugi dong," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/12) seperti dikutip BeritaJakarta.com.

Selain kopaja, ada lima operator angkutan umum lain yang tertarik dilebur bareng PT Transjakarta dengan skema rupiah per kilometer. Kepala LKPP-RI, Agus Prabowo mengatakan, kelima operator yang sudah mengajukan kesiapan adalah Mayasari Bakti, Steady Safe, Pancaran Darat Transport, Sinar Jaya dan United Auto 90.

Tiga operator sudah membahas tarif. Mayasari Bakti, bila beroperasi dengan bus maxi merek MAN akan dibayar Rp23.279 per kilometer. Sedangkan bila menggunakan bus merek Scania akan dikenakan bayaran Rp24.523 per kilometer.

Steady Safe bila beroperasi menggunakan bus maxi merek MAN akan dibayar Rp22.734. Apabila, menggunakan merek Volvo dibayar Rp22.241 per kilometer.

Sedangkan, Pancaran Darat Transport yang beroperasi menggunakan bus maxi merek MAN akan dibayar Rp23.450 per kilometer. "Sinar Jaya dan United Auto 90 masih dalam proses," ucap Agus seperti disiarkan BeritaJakarta.com.

Tulisan ini dari Beritagar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar